Cerita Populer: Kau Bilang Kita Tak Boleh Bertemu, Tapi Takdir Terus Mempertemukan



Kau Bilang Kita Tak Boleh Bertemu, Tapi Takdir Terus Mempertemukan

Hujan gerimis membasahi atap paviliun. Di balik tirai bambu yang bergoyang pelan, jemari Li Wei memetik senar guqin. Nadanya lirih, seakan meratapi setiap tetes air yang jatuh. Malam itu sunyi, hanya ditemani suara alat musik kuno dan kenangan pahit yang tak lekang oleh waktu.

Lima tahun berlalu sejak malam pengkhianatan itu. Lima tahun sejak Lin Chen, pria yang dicintainya sepenuh hati, menikahi Mei Lan, sahabatnya sendiri. ALASAN? Demi kekuasaan dan ambisi keluarga Lin.

Li Wei memilih diam. Bukan karena lemah, tapi karena ia menyimpan rahasia. Rahasia tentang RAMALAN sesepuh keluarga Li yang mengatakan bahwa keturunan Li dan Lin TIDAK BOLEH BERSATU, karena akan membawa malapetaka bagi kedua keluarga. Ia rela menanggung sakitnya, demi melindungi mereka.

Dulu, ia percaya Lin Chen mencintainya. Tapi malam itu, di bawah rembulan yang sama, ia melihat mata Lin Chen berbinar, bukan karena cinta, melainkan karena KEKUASAAN.

Meskipun menjauh, takdir seakan mempermainkannya. Lin Chen kini menjadi seorang Jenderal besar, dan Li Wei, seorang tabib istana yang dihormati. Mereka bertemu dalam urusan kerajaan, tatapan mereka bersirobok, namun hanya ada formalitas dan jarak.

Anehnya, serangkaian kejadian ganjil mulai terjadi. Mei Lan sering sakit-sakitan, istana dilanda desas-desus tentang kutukan, dan bisnis keluarga Lin mulai meredup. Li Wei tahu, ini bukan kebetulan. Ia mulai menyelidiki, dipandu oleh DEJAVU aneh yang sering menghantuinya.

Ia menemukan catatan kuno di perpustakaan istana, mengungkap kebenaran mengerikan. Ramalan itu bukan sekadar peringatan, melainkan sebuah PERJANJIAN. Jika keturunan Li dan Lin bersatu melalui PERNIKAHAN, maka kekuatan keluarga Li akan diserap oleh keluarga Lin, tetapi dengan harga yang sangat MAHAL.

Mei Lan adalah tumbalnya. Kehidupan bahagianya adalah ilusi, dibangun di atas penderitaan Li Wei dan kekuatan yang dicuri dari garis keturunan Li.

Di tengah malam yang gelap, Lin Chen mendatanginya. Matanya sayu, dipenuhi penyesalan. "Li Wei... aku... aku menyesal."

Li Wei hanya menatapnya, tanpa amarah, tanpa air mata. Ia tahu, inilah saatnya. Takdir telah berbalik arah. Keluarga Lin akan hancur dengan sendirinya, bukan karena balas dendamnya, tapi karena hukum alam yang TAK TERELAKKAN.

Keluarga Li kini makmur. Mei Lan telah meninggal, meninggalkan penyesalan abadi di mata Lin Chen. Lin Chen menjadi bayangan dari dirinya yang dulu, hidup dalam kehancuran dan kehilangan yang tak berkesudahan.

Li Wei kembali memetik guqin nya. Nada-nadanya kini lebih ringan, lebih tenang. Ia tidak memaafkan, tapi juga tidak membenci. Ia hanya menyaksikan, bagaimana takdir menulis ulang kisah hidup mereka.

Namun, di balik keheningan malam itu, ada satu pertanyaan yang terus menghantui Li Wei: Apakah ramalan itu benar-benar hanya tentang pernikahan... atau ada HAL LAIN yang lebih dalam, lebih mengerikan, yang akan segera terungkap?

You Might Also Like: 7 Fakta Tafsir Memberi Makan Burung

Post a Comment

Previous Post Next Post